INVENTARISASI JENIS-JENIS TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta) DI TAMAN HUTAN RAYA PROF. IR. HERMAN JOHANNES KECAMATAN AMARASI KABUPATEN KUPANG
Abstract
Tumbuhan paku (Pteridophyta) mempunyai manfaat yang penting dalam ekosistem hutan dan manusia. Tumbuhan paku berperan dalam pembentukan humus dan melindungi tanah dari erosi, menjaga kelembaban tanah, menjadi tempat bersarang dari banyak spesies semut dan invertebrata lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan paku, jenis-jenis tumbuhan paku terestrial dan epifit dan tumbuhan yang menjadi inang tumbuhan paku epifit. Penelitian dilakukan pada musim kemarau di Taman Hutan Raya Prof. Ir. Herman Johannes. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan observasi, ekplorasi dan koleksi serta dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh 22 jenis tumbuhan paku yang terdiri dari 16 jenis tumbuhan paku terestrial dan 6 jenis tumbuhan paku epifit serta diperoleh 3 jenis tumbuhan yang menjadi inang tumbuhan paku epifit. Permasalahan yang ditemukan di lokasi penelitian adalah adanya kerusakan hutan akibat penebangan pohon secara ilegal, penyerobotan lahan, dan perburuan satwa liar serta adanya area rekreasi yang mengakibatkan terancamnya keanekaragaman hayati termasuk tumbuhan paku di Taman Hutan Raya Prof. Ir. Herman Johannes.
Downloads
References
BAPPENAS, KLH dan LIPI. 2016. Indonesia Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) 2015-2020. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.
BLHD. 2017. Blok Pengelolaan Taman Hutan Raya (TAHURA) Prof. Ir. Herman Johannes, kecamatan Amarasi kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Oelamasi. Kabupaten Kupang.
Boonked, T. Chantanaorrapint, S., Kwaiphan, W. 2008. Pterydophyte Diversity in the Tropical Lowland Rainforest of Khao Nan National Park, Nakhon Si Thammarat Province. Thailand. The Nat History Journal Chulalangkom Un iv 8(2) :83-97
Holtum, RE. 1966. A Revised Flora of Malaya: Vol. II, Ferns of Malaya.
Singapura. Goverment Printing Office.
IUCN.2019. International Union for Conservation of Nature. 2019. The IUCN Red List of Threatened Species. http:www//.iucnredlist.org. Diambil 08 November 2020.
Benzing. D. H. 1990. Vascular Epiphytes. General Biology and Related Biota. New York.Cambridge University Press.
Edie, H. H. 1978. Ferns Of Hongkong. Hongkong.Hongkong University Press.
Hoshizaki, B. J., and R. C. Moran. 2001. Fern Grower‟s Manual. Portland.
Timber Press.
Indra, H. E., Sofiyanti, N., Iriani, D. 2013. Davaliceae (Pteridophyra) di Bukit Batu Kabupten Bengkalis-Siak Provinsi Riau. Jurnal Pendidikan. Volume 7. Nomor 2.
Kinho, J. 2009. Mengenal Beberapa Jenis Tumbuhan Paku di Kawasan Hutan Payahe Taman Nasional Aketajawe Lolobata Maluku Utara. Manado. Penerbit Balai Penelitian Manado..
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). 2014. Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia. Bogor LIPI Press..
Lubis S. R. 2009. Keanekaragaman dan Pola Distribusi Tumbuhan Paku di Hutan Wisata Alam Taman Eden Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara. [Tesis]. Sekolah Pasca Sarjana. USU. Medan.
Manicham, V.S. dan V. Irudayaraj. 1992. Pteridophyte Flora Of The Western Ghats-South India. India. B. I. Publication.
Musriadi, J dan Armi. 2016. Identifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta) Sebagai Bahan Ajar Botani Tumbuhan Rendah Di Kawasan Tahura Pocut Meurah Intan Kabupaten Aceh Besa. Universitas Serambi Mekkah. Aceh. Jurnal Biolentera. Volume 5. Nomor 3.
Pranita, H. S,. Susriyati. M., Murni S. Sari. 2014. Inventarisasi Tumbuhan Paku Kelas Filicinae di Kawasan Watu Ondo Sebagai Media Belajar Mahasiswa. Universitas Negeri Malang. Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains (Bioedusains). Volume 9. Nomor 10.
Rammang, N., M. S. Mahendra., Budiarsa, S. 2014. Tingkat Kerusakan Dan Strategi Pengelolaan Taman Hutan Raya “Prof. Ir. Herman Johannes” Di Desa Kotabes Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang NTT. Fakultas Pertanian Undana Kupang. Jurnal ilmu lingkungan. Volume 8 Nomor. 12.
Riastuti, R. Dwi., Sepriyaningsih., Devi Ernawati. 2018. Identifikasi Divisi Pteridophyta di Kawasan Danau Aur Kabupaten Musi Rawa. STKIP PGRI Lubuklinggau.Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains (Bioedusains). Volume 1. Nomor 3.
Rismunandar dan Ekowati, M. 1991. Tanaman Hias Paku-Pakuan. Jakarta. Penebar Swadaya.
Ruma, T. L. Maria. 2002. The Fern Of West Timor East Nusa Tenggara. [Tesis]. The Post Graduate Program Bogor Institute Of Agriculture. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sirami, Y. I. V. E. 2015. Tingkat dan Tipe Asosiasi Enam Jenis Paku Epifit dengan Pohon Inang di Taman Wisata Alam Gunung Meja Manokwari. Jurnal Kehutanan Papuasia. Volume 1. Nomor 1.
Tjitrosoepomo, G. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta. UGM. Press.
Tjitrosoepomo, G.2005. Taksonomi Tumbuhan (Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta, dan Pteridophyta). Yogyakarta. UGM Press.
Ulum, F. Bahrul dan Dwi, Setyati. 2015. Tumbuhan Paku (Pteridophyta) Epifit di Gunung Raung, Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Jember. Jurnal Ilmu Dasar. Volume 16. Nomor 1.
Wijaya, J dan Nahib, I. 2000. Survei dan pemetaan untuk pengembangan TAHURA Sebagai asset dan potensi Pluralitas Daerah (Studi Kasus Tahura Herman Johannes, Provinsi Nusa Tenggara Timur). Bogor. Jurnal Globe. Volume 2. Nomor 1.