ANALISIS STRUKTUR MORFOLOGI, ANATOMI EKSTREMITAS, DAN PERILAKU MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis) DI OBYEK WISATA GOA KREO SEMARANG
Abstract
Objek Wisata Goa Kreo Semarang merupakan tempat wisata edukasi karena di dalamnya di huni oleh ratusan monyet ekor panjang yang memiliki morfologi dan perilaku yang berbeda pada setiap individu, serta anatomi extremitas yang memiliki kemiripan dengan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologi dan perilaku dari monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dan sistem tubuhnya. Desain penelitian berupa kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan kajian literatur dari berbagai artikel jurnal serta buku. Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan karakteristik struktur morfologi, perilaku, dan habitat dari monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), serta pengambilan dokumentasi. Studi literatur meliputi analisis dari data anatomi dan sistem tubuh monyet ekor panjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan dan betina memiliki karakteristik morfologi dan perilaku yang berbeda. Monyet jantan memiliki tubuh lebih panjang dan besar, memiliki penis, terdapat rambut menyerupai kumis pada pipi, ekor lebih panjang dan kepala lebih bulat, mobilitas tinggi, sering berkelahi, grooming, dan mendominasi. Monyet betina memiliki tubuh lebih ramping, tidak ada alat kopulasi, memiliki rambut menyerupai jenggot pada dagunya, memiliki kelenjar susu, tidak banyak beraktivitas, lebih banyak duduk, beristirahat, dan menggendong anaknya. Ciri khas anatomi berupa kantong pipi (cheek pouch). Mobilitas monyet ekor panjang berdasarkan waktu.
Downloads
References
KEHATI, Kekayaan Hayati Daerah Istimewa Yogyakarta. 2016. Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis (Raffles, 1821)). http://kehati.jogjaprov.go.id/detailpost/monyet-ekor-panjang [17 November 2021].
Lee, G. H. 2012. Comparing the Relative Benefits of Grooming-contact and Full Contact Pairing for Laboratory-housed Adult Female Macaca fascicularis. Applied Animal Behaviour Science, 137: 157-165.
Made Rahayu Kusumadewi, M. R., I Gede Soma, & Nengah W. 2014. Sebaran Geografi Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Semenanjung Badung. Jurnal Ilmu dan Kesehatan Hewan, 2 (1): 39-47. Diunduh dari https://ojs.unud.ac.id/index.php/jikh/article/download/13536/9220/.
Maharadatunkamsi, Ni Luh P., Rischa P., Eko S., Nurul I., Anang S. A., Endah D., Gono S., Wartika R. F., Wirdateti, Sigit W., R. Taufiq P. N., Yuli S. F., & Kurnianingsih. 2020. Status Konservasi dan Peran Mamalia di Pulau Jawa. Jakarta: LIPI Press.
Sajuthi, D., Dewi Apri A., Dyah P., Entang I., Erni Sulistiawati, Irma H. S., & Randall C. K. 2016. Hewan Model Satwa Primata Volume I, Macaca fascicularis: Kajian Populasi, Tingkah laku, Status Nutrien, dan Nutrisi untuk Model Penyakit. Bogor: IPB Press. Diunduh dari https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81590.
Santoso, B., Mamit S., & Margareta R. 2020. Studi Perilaku Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis Raffles) dan Persepsi Pengunjung di Goa Kreo Kota Semarang pada Masa Pandemi Covid-19. Indonesian Journal of Conservation 9(2): 68-73. Diunduh dari https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ijc/article/view/27899/11184.
Saputra, Miko. 2012. Anatomi Skelet Tungkai Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis). [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Diunduh dari https://123dok.com/document/download/yd71d066?page=1.
Sari, D. P., Suwarno, Alanindra S., & Marjono. 2015. Studi Perilaku Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Taman Wisata Alam Grojogan Sewu Tawangmangu Karanganyar. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Seminar Nasional Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam, 184-187.
Suwarno. 2014. Studi Perilaku Harian Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Pulau Tinjil. Prosiding Seminar Nasional XI Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya. Surakarta: Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Negeri Surakarta.
Yanuar, Yandi. 2015. Pola Perilaku Monyet Ekor Panjang (Macacafascicularis) di Pelabuhan Badas Kabupaten Sumbawa. Mataram: Program Studi Kehutanan Universitas Mataram. Diunduh dari http://eprints.unram.ac.id/6498/1/JURNAL%20YANDI%20YANUAR.pdf.