Perlakuan Sakarifikasi Fisik, Stratifikasi Suhu, H2SO4, dan Giberelin terhadap Pematahan Dormansi dan Perkecambahan Biji Lontar (Borassus flabillifer L.)
Abstract
Lontar termasuk anggota tumbuhan palem-paleman multi fungsi karena hampir seluruh bagiannya telah diketahui dapat dimanfaatkan. Bagi beberapa kelompok etnis masyarakat, tumbuhan ini tergolong sangat penting berdasarkan indeks kepentingan budaya, walaupun begitu pemanfaatan lontar masih mengandalkan tumbuhan yang tumbuh secara alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan yang efektif terhadap perkecambahan biji lontar. Metode uji perkecambahan menggunakan perlakuan sakarifikasi, stratifikasi suhu, H2SO4 dan giberelin dengan tiga taraf uji pada setiap perlakuan, menggunakan biji lontar matang fisiologis dengan berat 70-170 g. Perlakuan sakarifikasi meliputi pengurangan sabut benih dengan metode pengamplasan, pembuatan goresan dengan cutter sepanjang punggung benih dan pembuatan goresan di sekitar titik tumbuh benih. Pemberian perlakuan stratifikasi suhu dilakukan dengan merendam benih pada suhu kamar 25°C, 50°C, dan 75°C selama 24 jam dan kemudian dibiarkan dingin. Perendaman benih dengan H2SO4 dilakukan pada tiga konsentrasi berbeda yaitu 25%, 50%, dan 75% selama masing-masing 10 menit. Perendamana dengan giberelin menggunakan tiga konsentrasi yakni 100 ppm, 150 ppm, dan 200 ppm selama 24 jam. Jumlah biji lontar yang berkecambah bervariasi pada tiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biji lontar mulai berkecambah pada hari kedua setelah tanam. Presentase perkecambahan tertinggi terdapat pada perlakuan sakarifikasi yakni 32-36%. Sedangkan presentase tertinggi biji yang berkecambah dengan normal terdapat pada perlakuan sakarifikasi yang dilakukan pada sekitar titik tumbuh dan juga pada perlakuan giberelin 100 ppm masing-masing sebesar 24%.
Downloads
References
Agurahe, L., Rampe, H. L., & Mantiri, F. R. (2019). Pematahan Dormansi Benih Pala (Myristica fragrans Houtt.) Menggunakan Hormon Giberalin. Pharmacon, 8 (1), 30-40. doi: https://doi.org/10.35799/pha.8.2019.29232
Agustiansyah, Ardian, Setiawan K., & Rosmala D. (2020). Pengaruh Lama Perendaman Giberelin (GA3) terhadap perkecambahan benih kelapa sawit (Elaeis gueensis Jacq.). Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi, 13 (2), 94-99. doi: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v13i2.6693
Baskin, C. C., & Baskin, J. M. (2004). Germinating Seeds of Wildflowers, an Ecological Perspective. HorrTechnology, 14 (4), 467-473. doi: https://doi.org/10.21273/HORTTECH.14.4.0467
Bernhard, M. R. (2007). Budidaya Lontar (Borassus sundaicus Becc). Buletin Palma, (32), 81-91.
Bicalho, Elisa M., Marijuan, M. P., Morales M., Muller M., Mune-Bosch S., & Garcia, Q. S. (2015). Control of macaw palm seed germination by the gibberellin/abscisic acid balance. Artikel pada Plant Biology. German Botanical Society and The Royal Botanical Society of the Netherlands doi: 10.1111/plb.12332
Hasnah, T. M. (2013). Pengaruh Ukuran Benih terhadap Pertumbuhan Bibit Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.). Wana Benih, 14 (2), 119-134.
Ismaturrahmi, Hereri A. H., & Hasanuddin. (2018). Teknik Pematahan Dormansi Secara Fisik dan Kimia terhadap Viabilitas Benih Aren (Arenga pinnata Merr.). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 3 (4), 105-112. doi: https://doi.org/10.17969/jimfp.v3i4.9211
Jerry, A. (2018). A Comprehensive Review on the Medicinal Properties of Borassus flabellifer. Journal of Academia and Industrial Research, 7 (7), 93-97.
Kurniawan, H. (2021). Skarifikasi Benih Aren (Arenga pinnata Merr.) dengan Perlakuan yang Efektif dan Efisien Jurnal Penelitian Kehutanan Sumatrana, 2(1), 39–47.https://doi.org/10.20886/jpks.2021.2.1.39-47
Luna, T., Wilkinson, K. M., & Dumroese, R. K. (2014). Seed Germination and Sowing Options. In Tropical Nursery Manual: A Guide to starting and Operating a Nursery for Native and Traditional Plants, Editor Wilkinson, K. M., Kandis, T. D., Haase, D., Daley, B., Dumroese, R. K. United States: United States Departement of Agriculture.
Nasri., Suryaningsih, R., & Kurniawan, E. (2019). Ekologi Pemanfaatan, dan Sosial Budaya Lontar (Borassus flabellifer L.) sebagai Flora Identitas Sulawesi Selatan. Info Teknis EBONI. 14 (1), 35-46. doi: https://doi.org/10.20886/buleboni.5094
Nathiya, R. S., Perumal, S., Murugesan, V., & Raj, V. (2019). Evaluation of extracts of Borassus flabellifer dust as green inhibitors for aluminium corrosion in acidic media. Materials Science in Semiconductor Processing, 104, 1-9. doi: https://doi.org/10.1016/j.mssp.2019.104674
Rahman, S. S., Salaudin, H. M., Rahman, M., Muhsin, M. M., & Rouf, S. M. A. (2021). Nutritional composition and antidiabetic effect of germinated endosperm (Borassus flabellifer), tuber (Amorphophallus paeoniifolius) and their combined impact on rats. Biochemistry and Biophysics Reports. doi: https://doi.org/10.1016/j.bbrep.2021.100917
Rodiah, M. H., Jamilah, B., Kharidah, S. M., & Russly, A. R. (2019). Physico-chemical and antioxidant properties of mesocarp and exocarp from Borassus flabellifer. International. Food Research Journal, 26 (5), 1469-1476.
Rumahorbo, A. S. R., Duryat., & Bintoro, A. (2020). Pengaruh Pematahan Masa Dormansi melalui Perendaman Air dengan Stratifikasi Suhu terhadap Perkecambahan Benih Aren (Arenga pinnata). Jurnal Sylva Lestari, 8 (1), 77-84. doi: https://doi.org/10.23960/jsl1877-84
Srilaba, N., Purba, J. H., & Arsana, I. K. N. (2018). Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi Atonik terhadap Perkecambahan Benih Jati (Tectona grandis L.). Agro Bali (Agricultural Journal), 1 (2), 108-119.
Suita, E. (2019). Mengenal Lontar (Borassus sp) dan Pembibitannya. Bogor: Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan.
Tambunan, P. (2010). Potensi Dan Kebijakan Pengembangan Lontar Untuk Menambah Pendapatan Penduduk. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 7 (1), 27-45. doi: https://doi.org/10.20886/jakk.2010.7.1.27-45
Tanjung, S. A., Lahay, R. R., & Mariati. (2017). Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Asam Sulfat Terhadap Perkecambahan Biji Aren (Arenga pinnata Merr.). Jurnal Agroekoteknologi, 5 (2), 396-408. doi: 10.32734/jaet.v5i2.15474
Thibab, N., Hayati, A., & Zayadi, H. (2017). Studi Etnobotani dan Distribusi Tanaman Siwalan di Desa Gapura Timur Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep Suku Madura. e-Jurnal Ilmiah Biosaintropis, 4, 15-20. doi: https://doi.org/10.33474/e-jbst.v4i3.217
Tnunay, I. M. Y., & Hanas, D. F. (2021). Ethnobotany of Lontar (Borassus flabellifer L.) in Tuamese Village, East Nusa Tenggara. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 24 (4): 555-561.doi: https://doi.org/10.18343/jipi.26.4.555
Vengaiah, P. C., Kumara, V. B., Murthy, G. N., & Prasad, K. R. (2015). Physico-Chemical Properties of Palmyrah fruit Pulp (Borassus flabellifer L). Nutrition and Food Sciences, 5:5. doi: 10.4172/2155-9600.1000391
Widyawati, N., Tohari., Yudono, P., & Issirep Soemardi, dan. (2009). Permeabilitas dan Perkecambahan Benih Aren (Arenga pinnata (Wurmb.) Merr.) The Permeability and Germination of Sugar Palm Seeds (Arenga pinnata (Wurmb.) Merr.). In J. Agron. Indonesia (Vol. 37, Issue 2).
Yudohartono, T. P. (2018). Pengaruh Sakarifikasi dan Kedalaman Tanam Biji Terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Bibit Aren (Arrenga pinata MERR). Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek III, 185-193.
Yuniarti, N., & Djaman, D.F. (2015). Teknik Pematahan Dormansi untuk Mempercepat Perkecambahan Benih Kourbaril (Hymenaea courbaril). Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiverstas Indonesia, 1 (6): 1433-1437. doi: 10.13057/psnmbi/m010629